Selasa, 12 Maret 2013

kajian makna


Kajian Makna
A.    Pengantar
Persoalan makna merupakan persoalan yang menarik dalam kehidupan sehar-hari. Reklame yang di pasang di tepi-tepi jalan ada yang bertuliskan  /lezzzat/.  Pada mulanya penulis tidak memahami apa yang di maksud oleh pemasang iklan. Lama-lama penulis mengerti juga, oh yang di maksud adalah lezat, enak, sedap. Ketidakmengertian itu muncul karena penulisan yang tampak. Seandainya di tulis lezat tentu segera di pahami.
Di depan lampu pengaturan lalu lintas sering tertera urutan kata : belok kiri jalan terus. Untuk pemakai jalan tidak menafsirkannya berjalan terus atau lurus yang akan mengakibatkan tabrakan, tetapi menafsirkannya : jika ingin membelok ke kiri di perbolehkan berjalan terus.
Kasus-kasus tersebut masih diperpanjang khusus-khusus semacam itu memperlihatkan adanya bebanyang terdapat dalam kata-kata yang digunakan, yakni makna.

B.     Istilah makna
Istilah makna (meaning) merupakan kata dan istilah yang membingungkan. Untuk mana di perhitungkan sebagai istilah sebab bentuk ini mempunyai konsep dalam bidang ilmu tertentu, yakni dalam bidang linguistik. Istilah makna meskipun membingungkan, sebenarnya lebih dekat dengan kata. Sering kita berkata, apa artinya kata ini, apakah artinya kalimat ini ? kalau seorang berkata, “Saya akan beraangkat”, itu berarti bahwa ia siap berjalan, siap melaksanakan kegiatan atau aktivitas pindah, pindah dari satu tempat ke tempat yang lain, dengan jalan melaksanakan kegiatan berjalan.
Pada suatu rapat kita sering berkata, “ yang saya maksud dengan pembangunan, ialah .... ini... ini....ini....” . Ini berarti kita membuat rincian tentang kata pembangunan. Maksudnya ialah, setelah mendengar apa yang kita katakan, pendengar atau peserta rapat akan mengerti apa yang kita katakan. Tidak jarang seseorang terpaksa mereka-reka atau menduga-duga, apakah makna kata atau apakah makna kalimat yang baru saja di bacakan. Kita ambil contoh kalimat Pencuri masuk rumah semalam. Sepintas lalu kita memahami makna kalimat itu. Tetapi masih timbul berbagai pertanyaan, misalnya Siapa nama pencuri itu? Apakah laki-laki atau perempuan ? Apakah pencuri itu menggunakan senjata ? pukul berapa pencuri itu masuk rumah ?
Demikian pula dengan kata : masuk, rumah, semalam. Maksudnya, apakah yang di maksud dengan kata : masuk, rumah, semalam? Misalnya, apakah masuk melalui pintu atau jendela? Rumah siapa yang di masuki? Seandainya kalimat pencuri masuk rumah semalam, kita dengar dari teman kita yang sekarang sedang berbincang-bincang dengan kita, tentu kita dapat menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan makna kata-kata yang digunakan sehingga kita memahami keseluruhan makna kalimat itu. Itu sebabnya dikatakan istilah makna merupakan istilah yang membingungkan. Kadang-kadang makna ada dalam lambang, tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Kita ambil kata biru sehingga terdapat urutan kata laut biru, langit biru. Apakah benar langit dan laut biru? Setelah didekati ternyata tidak demikian. Orang yang yang berlayar di laut dan orang yang menggunakan pesawat terbang akan melihat bahwa laut dan langit tidak biru. Belum lagi kalau kita bertanya, apakah makna biru bagi seorang tunawicara dan tunanetra,,?

C.    Batasan Makna
Telah disinggung bahwa inti persoalan yang dikaji dalam semantik adalah makna. Lyons(1968:400) mengatakan, “semantics may be defined, initially and provisionally, as the studi of maeaning.”- ilmu yang mengkaji makna. Untuk itu setelah dibahas tentang istilah makna, ada baiknya di kemukakan batasan makna. Di  dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1993:619) kata makna diartikan: (i) arti : ia memperhatikan makna setiap kata yang terdapat dalam tulisan kuno itu, (ii) maksud pembicara atau penulis,(iii) pengertian yang diberikan kepada suatu bentuk kebahasaan.
Telah diketahui bahwa seseorang memperkatakan sesuatu, tardapat tiga hal yang ole Ullmann (1972:57) diusulkan istilah : name, sense, dan thing.
Stevenson (Shipley, 1962:261) berpendapat bahwa, jika seseorang menafsirkan makna sebuah lambang, berarti ia memikirkansebagaimana mestinya tentang lambang tersebut; yakni suatu keinginan untuk menghasilkan jawaban tertentu dengan kondisi-kondisi tertentu pula.
Ogden dan Richards (1972:186-187) menyimpulkan, makna adalah :
a.       Kata lain tentang suatu kata yang terdapat di dalam kamus.
b.      Suatu peristiwa yang dimaksud
c.       Penggunaan lambang yang dapat mengacu apa yang dimaksud.
Seperti yang telah dikatakan, orang dapat melihat kamus jika ingin mengetahui makna suatu kata; namun dalam kehidupan sehari-hari orang tidak selamanya membuka kamus kalau ada kata yang tidak dimengerti maknanya, dan juga tidak harus membuka kamus kalau akan berkomunikasi. Kata, urutan kata, makna kata, dan kaidah bahasa pendukungnya telah ada dalam otaknya yang sewaktu-sewaktu muncul kalau diperlukan. Pengetahuan tentang bahasa sendiri itu menurut Chomsky )lihat Herriot, 1970:57) merupakan suatu potensi yang tidak terbatas, sedang penampilan (performance) terbatas pada faktor-faktor fisik dan temporal.
Memang sulit memberikan batasan tentang makna. Tiap linguis memberikan batasan makna yang sesuai dengan bidang ilmunya yang merupakan keahliannya. Itu tidak mengherankan karena kata dan kalimat yang mengandung makna adalah milik pemakai bahasa. Karena pemakai bahasa bersifat dinamis yang kadang-kadang memperluas makna suatu kata ketika ia berkomunikasi sehingga makna kata dapat saja berubah.
Contoh kata : air
1.      Tanah air harus kita bela
2.      Batang air kering karena kemarau
Dari contoh kalimat diatas tampak makna kata air pada kalimat-kalimat diatas tidak sama.

D.    Pendekatan Makna
Makna dapat dibicarakan dari du pendekatan, yakni :
1.                  Pendekatan analitik
Yaitu pendekatan yang dilakukan dengan mencari makna dengan cara menguraikannya atas segmen-segmen utama.
2.                  Pendekatan operasional
Yaitu pendekatan yang ingin mempelajari kata dalam penggunaannya. Pendekatan ini lebih menekankan, bagaimana kata dioperasikan di dalam tindak fonasi sehari-hari.

Contoh kata : istri
Pendekatan analitik
Ø    Perempuan
Ø    Telah bersuami
Ø    Kemungkinan telah mempunyai anak
Ø    Berfungsi sebagai pendamping suami
Ø    Manusia
Pendekatan operasional
Ø    Si Udin mempunyai istri
Ø    Istri si Amin telah melahirkan
Ø    Apakah istrimu sudah sehat?
Tetapi tidak mungkin orang mengatakan
Ø  Istri si Udin berkaki tiga
Ø  Istri tidak pernah melahirkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar