ya ALLAH, duit aku habis. tugas banyak yang di print, hanya satu harapan satu-satunya yaitu bongkar celengan.
tak ada niat untuk melukai celengan ini tapi, apalah daya uang tidak ada ditangan. kalau sudah begini siapa yang mau disalahin, selagi ada duit gak diatur, dah habis sapa yang susah.
penderitaan hidup in the kos, selalu begitu, selalu merasakan apa yang tidak dirasakan semasa tinggal sama orang tua.
udah berusaha menabung, hidup hemat, tapi selalu begitu, selalu gax bertahan lama, ampun.
ketakutan
Ya ALLAH,,, aku merasakan ketakutan yang sangat kuat, didalam diri aku. aku tidak tau, apakah benar ini yang penyakit yang sangat mengerikan, aku takut ya Tuhan. meskipun ini baru awal, tapi aku sangat takut, karena ini merupakan sesuatu yang membuat aku begitu takut dengan keadaan aku yang seperti ini. aku berharap semoga ini bukan penyakit yang aku takutkan itu.
Ya Tuhan hilangkan lah penyakit ini, jika memang ada pada diri hamba. hamba tidak sanggup untuk menerima kenyataan ini, jika .........
Adverbia
adalah kata yang menjelaskan verba, adjektiva, atau adverbia lain. Misalnya
adverbia sangat menjelaskan verba mencintai, dan lain sebagainya.
Contoh:
ia sangat mencintai istrinya
ØPenjelasannya
ialah sangat di sini sebagai adverbia
yang menjelaskan mencintai yang
dijadikan verba atau kata kerjanya.
2.Adverbia
dari Segi Bentuknya
Adverbia dibedakan menjadi adverbia
tunggal dan adverbia gabungan. Adverbia tunggal dapat diperinci lagi menjadi
adverbia yang berupa kata dasar, yang berupa kata berafiks, serta yang berupa
kata ulang. Sedangkan adverbia gabungan dapat pula diperinci menjadi adverbia
gabungan yang berdampingan dan yangb tidak berdampingan.
Adverbia tunggal yang berupa dasar
itu bisa berupa hampir, saja, sangat, selalu dan lain-lain. Ada juga adverebia
berupa kata berafiks. Misalnya, sebaiknya
kita segera membayar uang kos itu. Pada kalimat ini ada penambahan gabungan
afiks se-nya atau afiks –nya pada kata dasar.
Adverbia gabungan terdiri atas dua adverbia
yang berupa kata dasar dan ada yang berdampingan dan ada pula yang tidak
berdampinagan. Misalnya, lagi pula rumahnya
baru dijual minggu depan. Kalimat ini termasuk dalam adverbia gabungan yang
berdampingan.
3.Adverbia
dari Segi Perilaku Sintaksisnya
Adverbia
dari segi perilaku sintaksisnya dibagi menjadi empat macam antara lain;
·Adverbia yang mendahului kata yang
diterangkan
Contoh:
Saya hanya menuruti apa kata ibu.
Penjelasanya,
adverbia hanya mendahului kata menuruti yang dijadikan sebagai kata yang
diterangkan.
·Adverbia yang mengikuti kata yang
diterangkan
Contoh:
Cantik nian tetangga barumu
Penjelasannya,
adverbia nian mengikuti kata tetangga yang dijadikan sebagai kata
yang diterankan.
·Adverbia yang mendahului atau mengikuti
kata yang diterangkan
Contoh:
Murah amat harga sepatu itu
Penjelasannya,
adverbia amat diapit oleh dua kata
yang diterangkan yaitu murah dan harga atau adverbia amat mendahului dan
mengikuti oleh kata yang diterangkan.
·Adverbia yang mendahului dan mengikuti
kata yang diterangkan
Contoh:
Saya hanya membantu saja apa yang dikerjakannya.
Penjelasannya,
adverbia hanya dan saja mengapit kata membantu sebagai kata yang diterangkan.
3. Adverbia
dari segi semantiknya
Berdasarkan perilaku semantisnya,
dapat dibedakan delapan jenis adverbia antara lain :
·Adverbia
Kualitatif
Adalah adverbia yang menggambarkan
makna yang berhubungan dengan tingkat, derajat, lebih dan kurang.
Contohnya :saya paling suka
masakan Jepang.
·Adverbia
Kuantitatif
Adalah adverbia yang menggambarkan
makna yang berhubungan dengan pembatasan , seperti : banyak, sedikit, saja.
Contohnya : Kami dirumah saja
selama liburan ini.
·Adverbia
Frekuentatif
Adalah adverbia yang menggambarkan
makna yang berhubungan dengan tingkat kekerapan terjadi sesuatu yang diterangkan
adverbia itu. Seperti : selalu, sering, jarang, kadang-kadang.
Contohnya :Kami selalu makan
malam bersama-sama.
·Adverbia
Kewaktuan
Adalah adverbia yang menggambarkan
makna yang berhubungan dengan saat terjadinya peristiwa yang diterangkan oleh
adverbia itu, sepeti :baru, segera.
Contohnya :Ayah baru
diberhentikan dari jabatannya.
·Adverbia
Kecaraan
Adalah adverbia yang menggambarkan
makna yang berhubungan dengan bagaimana peristiwa yang diterangan oleh adverbia
itu berlangsung atau terjadi. Seperti, diam-diam, secepatnya, pelan-pelan.
Contohnya : Ikuti dia diam-diam dari
belakang.
·Adverbia
Konstratif
Adalah adverbia yang menggambarkan
makna yang berhubungan dengan makna kata atau hal yang dinyatakan sebelumnya.
Seperti :bahkan, malahan, justru.
Contohnya :Siapa bilang dia kikir, justru
dia yang menyumbang paling banyak.
·Adverbia
Koniscayaan
Adalah adverbia yang menggambarkan
makna yang berhubungan dengan kepastian tentang keberlangsungan atau terjadinya
hal atau peristiwa. Seperti : niscaya, pasti, tentu.
Nomina yang sering
disebut juga dengan kata benda. Nomina terdapat dua macam yaitu :
a.Benda
hidup
Yaitu
sesuatu yang bernyawa, dan dapat bergerak sendiri tanpa dibantu oleh manusia.
Contoh : manusia, hewan, dan tumbuhan.
b.Benda
mati
Yaitu sesuatu yang
tidak bernyawa dan tidak dapat bergerak sendiri, bisa bergerak namun digerakkan
oleh manusia atau mesin yang dibuat oleh manusia. Benda mati ini terbagi lagi
menjadi 2 yaitu,
1.Benda
mati yang dapat dihitung.
Contoh
: meja, batu, kursi, dll.
2.Benda
mati yang tidak dapat dihitung.
Contoh : pasir,
gula,dan beras.
Jenis- jenis kata benda
:
a.Konkrit
Benda yang berbentuk
konkrit yaitu benda yang dapat terlihat oleh mata.
Contoh : manusia,
hewan, dan konsep.
b.Abstrak
Yaitu kata benda yang
tidak dapat terlihat namun mempunyai makna.
kata sifat setelah melalui proses afiksasi
maka menjadi kata sifat. Contohnya :
kata : “baik”
menjadi : “ kebaikan “
kata “kebaikan” memang
tidak terlihat namun mengandung makna.
B.Pronomina
Jika ditinjau dari segi
artinya, pronomina ialah kata yang dipakai untuk mengacu kepada nomina
lain.
Ada tiga macam
pronomina dalam bahasa indonesia, yakni :
1.Pronomina
persona
Pronomina persona
adalah pronomina yang dipakai untuk mengacu pada orang. Pronomina persona dapat
mengacu pada diri sendri (pronomina pertama), mengacu pada orang yang diajak
bicara (pronomina persona kedua), atau mengacu pada orang yang dibicarakan (pronomina
persona ketiga). Di antara pronomina itu, ada yang mengacu pada jumlah satu
atau lebih dari satu. Ada bentuk yang bersifat aksklusif, ada yang berbentuk
inklusif, dan ada yang bersifat netral. Berikut ini adalah pronomina persona
yang disajikan dalam bagan.
Persona
Makna
Tunggal
Jamak
Netral
eksklusif
inklusif
Pertama
Saya,aku,aku,ku-,-ku
kami
kita
Kedua
Engkau, kamu, anda, dikau, kau-, -mu
Kalian, kamu, sekalian,anda sekalian
Ketiga
ia, dia, beliau, -nya
mereka
2.Pronomina
penunjuk
Pronomina penunjuk
dalam bahasa indonesia ada tiga macam, yaitu :
1.Pronomina
penunjuk umum
Pronomina penunjuk
umum ialah ini, itu, dan anu.
Sebagai
pronomina, ini dan itu ditempatkan sesudah nomina
Yanh
di watasinya.
Contoh
:
-Jawaban itu - rumusan ini
-Masalah itu - saya ini
Kata anu dipakai bila seseorang tidak dapat
mengingat benar kata apa yang harus di pakai, padahal ujaran telah terlanjur di
mulai.
Contoh : kemarin saya
beli anu-itu yang dipakai untuk
potong rambut-gunting !
Anu
kadang-kadang
juga dipakai bila si pembicara tidak mau secara eksplisit mengatakan apa yang
dia maksud.
Contoh : duduklah
dengan baik supaya anumu tidak
kelihatan.
2.Pronomina
penunjuk tempat
Pronomina penunjuk
tempat dalam bahasa indonesia ialah sini,
situ, atau sana. Titik pangkal
perbedaan di antara ketiganya ada pada pembicara : dekat (sini), agak jauh
(situ), dan jauh (sana).
Contoh :
1.Kita akan bertolak dari sini
2.Barang-barangnya
ada di situ.
3.Siapa
yang mau pergi ke sana
3.pronomina
penanya
pronomina penanya
adalah pronomina yang dipakai sebagai pemarkah pertanyaan. Dari segi maknanya,
yang ditanyakan itu dapat mengenai (a) orang, (b) barang, atau (c) pilihan.
Pronomina siapa dipakai jika yang
ditanyakan adalah orang atau nama orang apa
bila barang; dan mana bila bila suatu
pilihan tentang orang atau barang.
Disamping itu, ada kata
penanya lain, yang meskipun bukan pronomina, akan dibahas pada bagian ini juga.
Kata-kata itu mempertanyakan (d) sebab, (e) waktu, (f) tempat, (g), cara, dan
(h) jumlah atau urutan. Berikut ini adalah kata penanya sesuai dengan maknanya
diatas :
a.Siapa
b.Apa
c.Mana
d.Mengapa,
kenapa
e.Kapan,
bila(mana)
f.Di
mana, ke mana, dari mana
g.Bagaimana
h.Berapa
Jika ditinjau dari segi bentuknya, sebenarnya hanya
ada dua unsur yang mendasari semua kata penanya, yakni apa dan mana.Dua unsur
dasar itu kita kembangkan menjadi bentuk lain dengan mengikuti pola berikut.